Ads 468x60px

Menu

Monday, June 2, 2014

Cara penggunaan jangka sorong (Vernier Caliper)

Pernahkah anda melihat alat ukur seperti gambar di bawah ini? Alat tersebut namanya jangka sorong yang dalam bahasa inggris dikenal dengan nama “Vernier Caliper”. Jangka sorong (vernier caliper) merupakan alat untuk mengukur besaran panjang. Bagaimana cara penggunaan jangka sorong?
Gambar jangka sorong. Sumber gambar: made-in-china.com

Dari namanya “jangka sorong” yang terdiri dari kata “jangka” dan “sorong”. Jangka artinya mengukur sedangkan sorong berati geser. Jadi jangka sorong dapat diartikan sebagai alat yang digunakan untuk mengukur panjang suatu benda denga cara digeser. Oleh karena itu jangka sorong sering disebut sebagai jangka geser atau mistar geser. Disebut sebagai mistar karena fungsinya hampir sama dengan mistar. Lalu apa bedanya jangka sorong dengan mistar?

Jangka sorong memiliki tingkat ketelitian mencapai 0,1 mm atau 0,01 cm, sedangkan mistar memiliki ketelitian 1 mm atau 0,1 cm. Jangka sorong hanya mampu mengukur panjang benda yang panjangnya 150 mm atau 15 cm, sedangkan mistar mampu mengukur panjang benda hingga panjangnya 10 m lebih. Bagaimana cara penggunaan jangka sorong?

Sebelum kita mengetahui bagaimana cara penggunaan jangka sorong terlebih dahulu kita harus mengetahui atau mengenal bagian-bagian atau komponen-komponen jangka sorong. Jangka sorong terdiri dari:
  1. Rahang dalam (internal jaws), yang berfungsi sebagai alat untuk mengukur diameter suatu benda, misalnya diameter cincin. Rahang dalam terdiri dari dua rahang yaitu rahang tetap dan rahang yang bisa digeser-geser (rahang geser)
  2. Rahang luar (external jaws), yang berfungsi sebagai alat untuk mengukur panjang suatu benda. Rahang luar juga terdiri dari dua rahang yaitu rahang tetap dan rahang yang bisa digeser-geser (rahang geser)
  3. Sekrup pengunci (Locking Screw), yang berfungsi sebagai pengunci jangka sorong agar tidak bergeser pada saat melakukan pengukuran.
  4. Skala imperial (Imperial scale), merupakan skala yang tidak baku yang dalam bentuk satuan inchi
  5. Skala metrik (Metric scale), merupakan skala baku yang digunakan secara internasioanal yang dalam bentuk satuan cm atau mm
  6. Pengukur kedalaman (depth measuring blade), berfungsi sebagai alat untuk mengukur kedalaman suatu lubang.
  7. Skala utama (main scale), di skala utama terdapat Skala imperial (Imperial scale) dan Skala metrik (Metric scale)
  8. Skala Nonius (nonius scale), skala nonius letaknya pada ragang geser (skala geser) tepatnya di bawah sekrup pengunci (Locking screw)
Gambar bagian-bagian jangka sorong. Image: tbc.school.nz
Berdasarkan media pembacaan ukuran, jangka sorong dibagi menjadi 3 jenis yakni:

Jangka sorong biasa (manual)
Jangka sorong jenis ini biasanya sering digunakan oleh siswa-siswi di sekolah pada saat melakukan praktikum. Pengukuran dengan menggunakan jangka sorong ini agak ribet karena melibatkan skala uama dan skala nonius. Pada postingan ini akan dibahas bagaimana menggnakan jangka sorong biasa atau manual.
Gambar jangka sorong manual. Sumber gambar: jewelryloupe.com


Jangka sorong analog
Jangka sorong analog, yaitu jangka sorong yang pembacaannya menggunakan jarum ukuran analog yang ditempelkan pada bagian muka (dengan stopper). Jangka sorong jenis ini lebih praktis dan efisien dibandingkan dengan jangka sorong biasa (manual), namun ada jangka sorong yang lebih praktis dari jangka sorong jenis ini.

Gambar jangka sorong analog. Sumber gambar: ticktalk.wordpress.com


Jangka sorong digital
Jangka sorong biasa dan analog dirasa kurang praktis dan efisien maka orang-orang mulai membuat jangka sorong yang lebih praktis dan efisien. Seiring perkembangan zaman dan teknologi maka orang-orang sudah bisa membuat jangka sorong digital. Jangka sorong digital mampu secara langsung menjukan berapa besarnya hasil pengukuran suatu benda yang kita lakukan tanpa melakukan perhitungan atau kalibrasi.

Gambar jangka sorong digital. Sumber gambar: made-in-china.com

 Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa jangka sorong digunakan untuk mengukur panjang suatu benda. Apakah hanya mengukur panjang saja? Berikut beberapa kegunaan dari jangka sorong menurut Wikipedia:
  1. untuk mengukur suatu benda dari sisi luar (mengukur panjang dan tebal suatu benda) dengan cara diapit dengan menggunakan rahang luar (external jaws)
  2. untuk mengukur diameter suatu benda yang biasanya berupa lubang (misalnya lubang pipa, lubang cincin, maupun lubang lainnya) dengan cara memasukannya pada rahang dalam (internal jaws)
  3. untuk mengukur kedalamanan celah/lubang pada suatu benda dengan cara "menancapkan/menusukkan" bagian pengukur (depth measuring blade). Bagian pengukur tidak terlihat pada gambar karena berada di sisi pemegang.
Tidak bisa secara sembarangan kita menggunkan jangka sorong, karena bila kita menggunkan jangka sorong secara sembarangan maka jangka sorong tersebut akan cepat rusak, yang tentunya akan berakibat hasil pembacaan jangka sorong menjadi keliru. Oleh karena itu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat melakukan pengukuran dengan menggunakan jangka sorong. Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan jangka sorong.
  1. bersihkan jangka sorong dan benda yang akan diukurnya sebelum melakukan pengukuran
  2. pastikan skala nonius dapat bergeser dengan bebas.
  3. Pastikan angka "0" pada kedua skala bertemu dengan tepat.
  4. Sewaktu mengukur usahakan benda yang diukur sedekat mungkin dengan skala utama. Pengukuran dengan ujung gigi pengukur menghasilkan pengukuran yang kurang akurat.
  5. Tempatkan jangka sorong tegak lurus dengan benda yang diukur.
  6. Tekanan pengukuran jangan terlampau kuat, karena akan menyebabkan terjadinya pembengkokan pada rahang ukur maupun pada lidah pengukur kedalaman. Jika sudah pas, kencangkan baut pengunci agar rahang tidak bergeser, tetapi jangan terlalu kuat karena akan merusak ulir dari baut pengunci.
  7. Dalam membaca skala nonius upayakan dilakukan setelah jangka sorong diangkat keluar dengan hati-hati dari benda ukur.
  8. Untuk mencegah salah baca (kesalahan paralaks), miringkan skala nonius sampai hampir sejajar dengan bidang pandangan, sehingga akan memudahkan dalam melihat dan menentukan garis skala nonius yang segaris dengan skala utama.
  9. Untuk mencegah karat, bersihkan jangka sorong dengan kain yang dibasahi oleh oli setelah dipakai.
Berikut adalah langkah-langkah penggunaan jangka sorong dalam pengukuran dimensi benda ukur :

Mengukur Panjang atau Diamter Luar Suatu Benda

Sumber gambar screenshot dari Rantai Lentera

 Untuk mengukur panjang, tebal atau diameter luar sebuah benda (misalnya kelereng) dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut
  1. Geserlah rahang geser jangka sorong kekanan sehingga benda yang diukur dapat masuk ke rahang eksternal (external jaws)
  2. Letakkan benda yang akan diukur ke rahang eksternal (external jaws).
  3. Geserlah rahang geser kekiri sedemikian sehingga benda yang diukur terjepit oleh kedua rahang eksternal (external jaws)
  4. Kuncilah jangka sorong terebut dengan cara memutar kunci sekrup (Locking screw) yang tujuannya agar tidak bergeser pada saat pembacaan skala.
  5. Terakhir, catatlah hasil pengukuran anda

Mengukur Diameter Dalam Suatu Benda

Sumber gambar screenshot dari Rantai Lentera
Untuk mengukur diameter dalam sebuah benda (misalnya diameter dalam sebuah cincin) dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut :
  1. Geserlah rahang geser jangka sorong sedikit ke kanan.
  2. Letakkan benda/cincin yang akan diukur pada rahang dalam (internal jaws) sedemikian sehingga kedua rahang jangka sorong masuk ke dalam benda/cincin tersebut
  3. Geserlah rahang geser kekanan sedemikian sehingga kedua rahang jangka sorong menyentuh kedua dinding dalam benda/cincin yang diukur
  4. Kuncilah jangka sorong terebut dengan cara memutar kunci sekrup (Locking screw) yang tujuannya agar tidak bergeser pada saat pembacaan skala.
  5. Catatlah hasil pengukuran anda

Mengukur Kedalaman Suatu Benda/Lubang


Sumber gambar screenshot dari Rantai Lentera
Untuk mengukur kedalaman sebuah benda/tabung dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut :
  1. Letakkan tabung yang akan diukur dalam posisi berdiri tegak.
  2. Putar jangka (posisi tegak) kemudian letakkan ujung jangka sorong ke permukaan tabung yang akan diukur dalamnya.
  3. Geserlah rahang geser kebawah sehingga ujung batang pada jangka sorong menyentuh dasar tabung.
  4. Catatlah hasil pengukuran anda.
Untuk membaca hasil pengukuran menggunakan jangka sorong dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut.
  1. Bacalah skala utama (SU) yang berimpit di depan titik nol pada skala nonius (SN)
  2. Bacalah skala nonius (SN).yang tepat berimpit dengan skala utama (SU).
  3. Hasil pengukuran dinyatakan dengan persamaan :
            Hasil = SU + (SN x Ketelitian jangka sorong)
Untuk lebih memahami tentang cara penggunaan jangka sorong, perhatikan gambar berikut. Berdasarkan gambar tersebut berapa hasil pembacaan jangka sorong tersebut.




Hasil pengukuran ini sebesar 16,25 atau 1,625 cm. Bagaimana cara mendapatkan hasil pengukuran ini? Langkah-langkahnya sebagai berikut. 
=> Amati dan baca skala utamanya adalah 10 mm.

=> Lihat pada skala nonius yang dekat dengan angka nol adalah 6 mm.

=> Lihat skala nonius yang berimpit tegak lurus dengan satu tanda skala utama adalah garis 2,5. Mengingat tingkat ketelitian jangka sorong adalah 0,1 mm maka nilai lebih adalah 2,5 x 0,1 mm = 0,25 mm = 0,025 cm.
=> Jadi bacaan jangka sorong adalah 10mm + 6 mm +0,25 mm = 16,25 mm = 1,625 cm.
 Sumber :
http://mafia.mafiaol.com/


0 comments:

Pernahkah anda melihat alat ukur seperti gambar di bawah ini? Alat tersebut namanya jangka sorong yang dalam bahasa inggris dikenal dengan nama “Vernier Caliper”. Jangka sorong (vernier caliper) merupakan alat untuk mengukur besaran panjang. Bagaimana cara penggunaan jangka sorong?
Gambar jangka sorong. Sumber gambar: made-in-china.com

Dari namanya “jangka sorong” yang terdiri dari kata “jangka” dan “sorong”. Jangka artinya mengukur sedangkan sorong berati geser. Jadi jangka sorong dapat diartikan sebagai alat yang digunakan untuk mengukur panjang suatu benda denga cara digeser. Oleh karena itu jangka sorong sering disebut sebagai jangka geser atau mistar geser. Disebut sebagai mistar karena fungsinya hampir sama dengan mistar. Lalu apa bedanya jangka sorong dengan mistar?

Jangka sorong memiliki tingkat ketelitian mencapai 0,1 mm atau 0,01 cm, sedangkan mistar memiliki ketelitian 1 mm atau 0,1 cm. Jangka sorong hanya mampu mengukur panjang benda yang panjangnya 150 mm atau 15 cm, sedangkan mistar mampu mengukur panjang benda hingga panjangnya 10 m lebih. Bagaimana cara penggunaan jangka sorong?

Sebelum kita mengetahui bagaimana cara penggunaan jangka sorong terlebih dahulu kita harus mengetahui atau mengenal bagian-bagian atau komponen-komponen jangka sorong. Jangka sorong terdiri dari:
  1. Rahang dalam (internal jaws), yang berfungsi sebagai alat untuk mengukur diameter suatu benda, misalnya diameter cincin. Rahang dalam terdiri dari dua rahang yaitu rahang tetap dan rahang yang bisa digeser-geser (rahang geser)
  2. Rahang luar (external jaws), yang berfungsi sebagai alat untuk mengukur panjang suatu benda. Rahang luar juga terdiri dari dua rahang yaitu rahang tetap dan rahang yang bisa digeser-geser (rahang geser)
  3. Sekrup pengunci (Locking Screw), yang berfungsi sebagai pengunci jangka sorong agar tidak bergeser pada saat melakukan pengukuran.
  4. Skala imperial (Imperial scale), merupakan skala yang tidak baku yang dalam bentuk satuan inchi
  5. Skala metrik (Metric scale), merupakan skala baku yang digunakan secara internasioanal yang dalam bentuk satuan cm atau mm
  6. Pengukur kedalaman (depth measuring blade), berfungsi sebagai alat untuk mengukur kedalaman suatu lubang.
  7. Skala utama (main scale), di skala utama terdapat Skala imperial (Imperial scale) dan Skala metrik (Metric scale)
  8. Skala Nonius (nonius scale), skala nonius letaknya pada ragang geser (skala geser) tepatnya di bawah sekrup pengunci (Locking screw)
Gambar bagian-bagian jangka sorong. Image: tbc.school.nz
Berdasarkan media pembacaan ukuran, jangka sorong dibagi menjadi 3 jenis yakni:

Jangka sorong biasa (manual)
Jangka sorong jenis ini biasanya sering digunakan oleh siswa-siswi di sekolah pada saat melakukan praktikum. Pengukuran dengan menggunakan jangka sorong ini agak ribet karena melibatkan skala uama dan skala nonius. Pada postingan ini akan dibahas bagaimana menggnakan jangka sorong biasa atau manual.
Gambar jangka sorong manual. Sumber gambar: jewelryloupe.com


Jangka sorong analog
Jangka sorong analog, yaitu jangka sorong yang pembacaannya menggunakan jarum ukuran analog yang ditempelkan pada bagian muka (dengan stopper). Jangka sorong jenis ini lebih praktis dan efisien dibandingkan dengan jangka sorong biasa (manual), namun ada jangka sorong yang lebih praktis dari jangka sorong jenis ini.

Gambar jangka sorong analog. Sumber gambar: ticktalk.wordpress.com


Jangka sorong digital
Jangka sorong biasa dan analog dirasa kurang praktis dan efisien maka orang-orang mulai membuat jangka sorong yang lebih praktis dan efisien. Seiring perkembangan zaman dan teknologi maka orang-orang sudah bisa membuat jangka sorong digital. Jangka sorong digital mampu secara langsung menjukan berapa besarnya hasil pengukuran suatu benda yang kita lakukan tanpa melakukan perhitungan atau kalibrasi.

Gambar jangka sorong digital. Sumber gambar: made-in-china.com

 Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa jangka sorong digunakan untuk mengukur panjang suatu benda. Apakah hanya mengukur panjang saja? Berikut beberapa kegunaan dari jangka sorong menurut Wikipedia:
  1. untuk mengukur suatu benda dari sisi luar (mengukur panjang dan tebal suatu benda) dengan cara diapit dengan menggunakan rahang luar (external jaws)
  2. untuk mengukur diameter suatu benda yang biasanya berupa lubang (misalnya lubang pipa, lubang cincin, maupun lubang lainnya) dengan cara memasukannya pada rahang dalam (internal jaws)
  3. untuk mengukur kedalamanan celah/lubang pada suatu benda dengan cara "menancapkan/menusukkan" bagian pengukur (depth measuring blade). Bagian pengukur tidak terlihat pada gambar karena berada di sisi pemegang.
Tidak bisa secara sembarangan kita menggunkan jangka sorong, karena bila kita menggunkan jangka sorong secara sembarangan maka jangka sorong tersebut akan cepat rusak, yang tentunya akan berakibat hasil pembacaan jangka sorong menjadi keliru. Oleh karena itu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat melakukan pengukuran dengan menggunakan jangka sorong. Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan jangka sorong.
  1. bersihkan jangka sorong dan benda yang akan diukurnya sebelum melakukan pengukuran
  2. pastikan skala nonius dapat bergeser dengan bebas.
  3. Pastikan angka "0" pada kedua skala bertemu dengan tepat.
  4. Sewaktu mengukur usahakan benda yang diukur sedekat mungkin dengan skala utama. Pengukuran dengan ujung gigi pengukur menghasilkan pengukuran yang kurang akurat.
  5. Tempatkan jangka sorong tegak lurus dengan benda yang diukur.
  6. Tekanan pengukuran jangan terlampau kuat, karena akan menyebabkan terjadinya pembengkokan pada rahang ukur maupun pada lidah pengukur kedalaman. Jika sudah pas, kencangkan baut pengunci agar rahang tidak bergeser, tetapi jangan terlalu kuat karena akan merusak ulir dari baut pengunci.
  7. Dalam membaca skala nonius upayakan dilakukan setelah jangka sorong diangkat keluar dengan hati-hati dari benda ukur.
  8. Untuk mencegah salah baca (kesalahan paralaks), miringkan skala nonius sampai hampir sejajar dengan bidang pandangan, sehingga akan memudahkan dalam melihat dan menentukan garis skala nonius yang segaris dengan skala utama.
  9. Untuk mencegah karat, bersihkan jangka sorong dengan kain yang dibasahi oleh oli setelah dipakai.
Berikut adalah langkah-langkah penggunaan jangka sorong dalam pengukuran dimensi benda ukur :

Mengukur Panjang atau Diamter Luar Suatu Benda

Sumber gambar screenshot dari Rantai Lentera

 Untuk mengukur panjang, tebal atau diameter luar sebuah benda (misalnya kelereng) dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut
  1. Geserlah rahang geser jangka sorong kekanan sehingga benda yang diukur dapat masuk ke rahang eksternal (external jaws)
  2. Letakkan benda yang akan diukur ke rahang eksternal (external jaws).
  3. Geserlah rahang geser kekiri sedemikian sehingga benda yang diukur terjepit oleh kedua rahang eksternal (external jaws)
  4. Kuncilah jangka sorong terebut dengan cara memutar kunci sekrup (Locking screw) yang tujuannya agar tidak bergeser pada saat pembacaan skala.
  5. Terakhir, catatlah hasil pengukuran anda

Mengukur Diameter Dalam Suatu Benda

Sumber gambar screenshot dari Rantai Lentera
Untuk mengukur diameter dalam sebuah benda (misalnya diameter dalam sebuah cincin) dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut :
  1. Geserlah rahang geser jangka sorong sedikit ke kanan.
  2. Letakkan benda/cincin yang akan diukur pada rahang dalam (internal jaws) sedemikian sehingga kedua rahang jangka sorong masuk ke dalam benda/cincin tersebut
  3. Geserlah rahang geser kekanan sedemikian sehingga kedua rahang jangka sorong menyentuh kedua dinding dalam benda/cincin yang diukur
  4. Kuncilah jangka sorong terebut dengan cara memutar kunci sekrup (Locking screw) yang tujuannya agar tidak bergeser pada saat pembacaan skala.
  5. Catatlah hasil pengukuran anda

Mengukur Kedalaman Suatu Benda/Lubang


Sumber gambar screenshot dari Rantai Lentera
Untuk mengukur kedalaman sebuah benda/tabung dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut :
  1. Letakkan tabung yang akan diukur dalam posisi berdiri tegak.
  2. Putar jangka (posisi tegak) kemudian letakkan ujung jangka sorong ke permukaan tabung yang akan diukur dalamnya.
  3. Geserlah rahang geser kebawah sehingga ujung batang pada jangka sorong menyentuh dasar tabung.
  4. Catatlah hasil pengukuran anda.
Untuk membaca hasil pengukuran menggunakan jangka sorong dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut.
  1. Bacalah skala utama (SU) yang berimpit di depan titik nol pada skala nonius (SN)
  2. Bacalah skala nonius (SN).yang tepat berimpit dengan skala utama (SU).
  3. Hasil pengukuran dinyatakan dengan persamaan :
            Hasil = SU + (SN x Ketelitian jangka sorong)
Untuk lebih memahami tentang cara penggunaan jangka sorong, perhatikan gambar berikut. Berdasarkan gambar tersebut berapa hasil pembacaan jangka sorong tersebut.




Hasil pengukuran ini sebesar 16,25 atau 1,625 cm. Bagaimana cara mendapatkan hasil pengukuran ini? Langkah-langkahnya sebagai berikut. 
=> Amati dan baca skala utamanya adalah 10 mm.

=> Lihat pada skala nonius yang dekat dengan angka nol adalah 6 mm.

=> Lihat skala nonius yang berimpit tegak lurus dengan satu tanda skala utama adalah garis 2,5. Mengingat tingkat ketelitian jangka sorong adalah 0,1 mm maka nilai lebih adalah 2,5 x 0,1 mm = 0,25 mm = 0,025 cm.
=> Jadi bacaan jangka sorong adalah 10mm + 6 mm +0,25 mm = 16,25 mm = 1,625 cm.
 Sumber :
http://mafia.mafiaol.com/


 

Pcmaax

Jadilah kamu seperti processor. Kecil di mata orang lain tapi besar perananmu untuk orang lain.

Pcmaax

Jadilah kamu seperti falshdisk. Fleksibel dalam menjalani hidup dan mampu membawa, menyimpan dan mengingat semua histori kehidupanmu.

Pcmaax

Jadilah kamu seperti mouse. Kamu bisa menjadi penunjuk arah untuk orang yang membutuhkan petunjuk