Defenisi Umum
Berdasarkan posisi spindle utama ada 3 jenis, antara lain :
1. Mesin milling vertikal
2. Mesin milling horisontal
3. Mesin milling universal
Berdasarkan fungsi penggunaannya, antara lain :
1. Mesin milling copy
Merupakan mesin milling yang digunakan untuk mengerjakan bentukan yang rumit. Maka dibuat master / mal yang dipakai sebagai referensi untuk membuat bentukan yang sama.
Mesin ini dilengkapi 2 head mesin yang fungsinya sebagai berikut :
Merupakan mesin milling yang digunakan untuk membuat roda gigi / gear dan sejenisnya ( sprocket dll ). Alat potong yang digunakan juga spesifik, yaitu membentuk profil roda gigi ( Evolvente ) dengan ukuran yang presisi.
3. Mesin milling gravier
Merupakan mesin yang digunakan untuk membuat gambar atau tulisan dengan ukuran yang dapat diatur sesuai keinginan dengan skala tertentu.
4. Mesin milling planer
Merupakan mesin yang digunakan untuk memotong permukkan ( face cutting ) dengan benda kerja yang besar dan berat.
5. Mesin milling CNC
Merupakan mesin yang digunakan untuk mengerjakan benda kerja dengan bentukan – bentukan yang lebih komplek. Meruapakan penggangi mesin milling copy dan gravier. Semua control menggunakan sistem electronic yang komplek ( rumit ). Dibutuhkan operator yang ahli dalam menjalankan mesin ini. Harga mesin CNC ini sangat mahal.
Bagian - Bagian Mesin Milling/Frais
Kepala lepas digunakan untuk menyangga benda kerja yang dikerjakan dengan dividing head. Sehingga waktu disayat benda kerja tidak terangkat atau tertekan ke bawah.
Bagian ini adalah tempat dudukan (pengikatan) cutter sebelum dipasang pada sarung tirus pada sumbu utama. Dipasang pada mesin freis tegak, Alat ini digunakan untuk memegang pisau freis yang pendek dan berlubang serta beralur misalnya Face Mill Cutter .
Kolet adalah alat penjepit pisau freis yang bertangkai tirus/lurus. Bentuk alat ini bermacam-macam, tetapi prinsip kerjanya sama yaitu untuk memegang pisau freis yang berbentuk jari (End Mill Cutter).
Cutter Alur Cutter
Karena satuan Cs dalam meter/menit sedangkan satuan diameter pisau/benda kerja dalam millimeter, maka rumus menjadi :
Dalam menentukan besarnya kecepatan potong dan putaran mesin, selain dapat dihitung dengan rumus diatas juga dapat dicari pada tabel kecepatan potong pembubutan (lihat tabel) yang hasil pembacaannya mendekati dengan angka hasil perhitungan.
Mesin
freis adalah mesin perkakas yang digunakan untuk mengerjakan atau
menyelesaikan suatu benda kerja dengan menggunakan pisau freis (cutter)
sebagai pahat penyayat yang berputar pada sumbu mesin.
Mesin termasuk perkakas yang mempunyai gerakan utama berputar, Pisau
freis dipasang pada sumbu arbor, jika arbor mesin berputar melalui suatu
putaran motor listrik maka pisau freis akan berputar,
arbor mesin dapat berputar kekanan atau kekiri sedangkan banyaknya
putaran diatur sesuai dengan kebutuhan. Mesin freis melepaskan logam
ketika benda kerja dihantarkan terhadap suatu pemotongan berputar.
Kecuali untuk putaran, pemotong berbentuk bulat tidak mempunyai gerakan
lain.
Pemotong
freis memiliki satu deretan mata potong pada keliling yang
masing-masing berlaku sebagai pemotong tersendiri pada daur putaran.
Benda kerja dipegang pada meja yang mengendalikan hantarannya terhadap
pemotong. Pada mesin umumnya terapat tiga kemungkinan gerakan
meja-logitudinal, menyilang, dan vertikal-tetapi pada beberapa meja juga
memiliki gerakan putar.
Mesin
freis yang paling mampu melakukan banyak tugas dari segala mesin
perkakas. Permukaan yang datar mampu berlekuk dapat dimensi dengan
penyelesaian dan ketelitian istimewa. Pemotongan sudut, cela, roda gigi
dan ceruk dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai pemotong. Pahat
gurdi, peluasan lubang dan bor dapat di pegang dalam soket arbor dengan
melepas pemotong dan arbor. Karena semua gerakan meja mempunyai
penyetelan micrometer, maka lubang dan pemotongan yang lain dapat diberi
jarak secara tetap. Operasi pada umumnya yang dilakukan oleh ketam,
kempah gurdi, mesin pemotong roda gigi dan mesin peluas lubang dapat
dilakukan pada mesin freis. Mesin ini mempunyai penyelesaian dan lubang
baik sampai batas ketelitian dengan jauh lebih mudah dari pada ketam.
Pemotongan berat dapat diambil tanpa banyak merugikan pada penyelesaian
atau ketepatannya. Pemotongannya efisien pada gerakannya dan dapat
dipakai untuk waktu yang lama sampai perlu di asah kembali. Dalam kasus
pada umumnya, benda kerja diselesaikan dalam satu lantaran dari meja.
Keuntungan ini ditambah dengan ketersediaan dari pemotong yang sangat
beraneka ragam membuat mesin freis sangat penting dalam bengkel.
Berdasarkan posisi spindle utama ada 3 jenis, antara lain :
1. Mesin milling vertikal
2. Mesin milling horisontal
3. Mesin milling universal
Berdasarkan fungsi penggunaannya, antara lain :
1. Mesin milling copy
Merupakan mesin milling yang digunakan untuk mengerjakan bentukan yang rumit. Maka dibuat master / mal yang dipakai sebagai referensi untuk membuat bentukan yang sama.
Mesin ini dilengkapi 2 head mesin yang fungsinya sebagai berikut :
a. Head yang pertama berfungsi untuk mengikuti bentukan masternya.
b. Head yang kedua berfungsi memotong benda kerja sesuai bentukan masternya.
Antara head yang pertama dan kedua dihubungkan dengan menggunakan
sistem hidrolik. Sitem referensi pada waktu proses pengerjaan adalah
sebagai berikut :
a. Sistem menuju satu arah, yaitu tekanan guide pada head pertama ke arah master adalah 1 arah.
b. Sistem menuju 1 titik, yaitu tekanan guide tertuju pada satu titik dari master.
2. Mesin milling hobbingMerupakan mesin milling yang digunakan untuk membuat roda gigi / gear dan sejenisnya ( sprocket dll ). Alat potong yang digunakan juga spesifik, yaitu membentuk profil roda gigi ( Evolvente ) dengan ukuran yang presisi.
3. Mesin milling gravier
Merupakan mesin yang digunakan untuk membuat gambar atau tulisan dengan ukuran yang dapat diatur sesuai keinginan dengan skala tertentu.
4. Mesin milling planer
Merupakan mesin yang digunakan untuk memotong permukkan ( face cutting ) dengan benda kerja yang besar dan berat.
5. Mesin milling CNC
Merupakan mesin yang digunakan untuk mengerjakan benda kerja dengan bentukan – bentukan yang lebih komplek. Meruapakan penggangi mesin milling copy dan gravier. Semua control menggunakan sistem electronic yang komplek ( rumit ). Dibutuhkan operator yang ahli dalam menjalankan mesin ini. Harga mesin CNC ini sangat mahal.
Bagian - Bagian Mesin Milling/Frais
Perlengkapan Mesin Frais
Ragum
Benda
kerja yang akan dikerjakan dengan mesin frais harus dijepit dengan kuat
agar posisinya tidak berubah waktu difrais. Berdasarkan gerakannya
ragum dibagi menjadi 3 jenis, antara lain: ragum biasa, ragum berputar,
dan ragum universal.
Ragum Biasa
Ragum
biasa digunakan untuk menjepit benda kerja yang bentuknya sederhana dan
biasanya hanya digunakan untuk mengefrais bidang datar saja. Bagian
bawah ragum dapat disetel posisinya sesuiai dengan posisi benda kerja
yang akan difrais. Bila sudah sesuai baru kemudian diikat kuat dengan
mur baut ke meja mesin freis. Adanya ikatan ini diharapkan benda kerja
tidak akan mengalamai perubahan posisi saat dikerjakan dengan mesin
frais.
Ragum Berputar
Ragum ini digunakan untuk menjepit benda kerja yang harus membentuk sudut terhadap spindle.
Bentuk ragum ini sama dengan ragum biasa tetapi pada bagaian bawahnya
terdapat alas yang dapat diputar hingga sudut 360°. Ragum ini juga
diletakkan di atas meja mesin frais secara horizontal yang diikat
dengan mur baut dengan kuat. Bagian tengahnya terdapat skala nonius
yang dapat digunakan untuk menentukan sudut putaran yang dikehendaki.
Ragum Universal
Ragum ini mempunyai dua sumbu perputaran, sehingga dapat diatur letaknya baik secara horizontal maupun vertikal. Ragum universal dapat mengatur sudut benda kerja yang akan dikerjakan dalam berbagai posisi. Sehingga pegerjaan benda kerja dapat dari arah vertical maupun horizontal.
Deviding Head (Kepala Pembagi)
Kepala
pembagi adalah peralatan mesin frais yang digunakan untuk membentuk
segi beraturan pada poros yang panjang. Pada peralatan ini biasanya
dilengkapi dengan plat pembagi yang berfungsi untuk membantu pembagian
yang tidak dapat dilakukan dengan pembagian langsung.
Alat
ini sangat penting, khususnya diwaktu membuat suatu segi yang sama sisi
pada suatu batang atau benda yang berbentuk bulat.atau yang lainnya
(tidak harus bulat), misalnya segi 4, 6, 8, 10, 12 dan seterusnya.
Diadalam alat ini terdapat hubungan antara roda gigi cacing dengan poros
ulir cacing. Jumlah gigi pada roda gigi cacing biasanya 40 buah. Jadi
perbandingan putaran antara poros dengan roda cacing adalah 40 : 1,
maksudnya apabila poros diputar 40 kali putaran, maka roda gigi cacing
akan berputar 1 kali. Dengan demikian bila poros ulir cacing diputar 1
kali, maka benda kerja akan berputar 1/40 putaran. Pada poros berulir
ini dipasang piring pembagi (plat index) yang mempunyai lubang-lubang
kecil dengan jumlah banyak. Tetapi kedudukan lubang-lubang ini beraturan
menurut garis lingkaran, dan pada tiap-tiap garis lingkaran lubang
ditandai dengan tulisan angka-angka, misalnya 12, 15, 16, 17, 18, 19,
20, 21 dan seterusnya; di mana angka-angka tersebut menunjukkan jumlah
lubang-lubang pada garis lingkaran tersebut.
Selain
itu, pada ujung poros dipasang suatu batang pemutar (engkol) dan
sepasang kaki jangka. Pada ujung batang pemutar dipasang pin yang
berpegas, di mana ujung pin tersebut akan masuk pada lubang yang
terdapat pada piring pembagi jika kedudukannya tepat. Batang pemutar
dapat diatur kedudukannya sehingga ujung pin akan masuk pada lubang yang
terdapat pada garis lingkaran yang dikehendaki, sedangkan kaki jangka
gunanya untuk menentukan jumlah lubang yangharus ditambahkan dan
kedudukan pin. Contoh 1: Jika kita akan membuat/mengefreis suatu benda
bulat menjadi 8 bagian yang sama panjang sisinya, maka batang pemutar
harus diputar 40 : 8 = 5 untuk setiap pergantian pengefresian. Karena
hasilnya genap, maka ujung pin dapat ditempatkan di mana saja asalkan
setelah diputar 5 kali, pin harus ditempatkan kembali pada tempat
semula. Contoh II:
Jika batang tersebut akan difreis menjadi 15 bagian yang sama, maka caranya adalah:
Ø Batang tersebut harus diputar 40 : 15 = 2 2/3, artinya pergantian pengefreisan adalah 2 putaran ditambah 2/3 putaran.
Ø Carilah
piring pembagi yang mepunyai lubang kelipatan dari 3, misalnya 21.
Kemudian ujung pin pada batang pemutar masuk ke lubang yang terdapat
garis lingkaran yang berangka 21 (mempunyai lubang 21 buah).
Ø 2/3 putaran = 2/3 x 21 = 14 bagian, 14 lubang.
Ø Dengan demikian batang pemutar untuk satu pengefreisan haruas diputar sebanyak 2 putaran ditambah 14 lubang.
Ø Jadi 40/15 = 2 2/3 = 2 14/21 Þ artinya 2 putaran engkol + 14 lubang pada pelat pembagi yang mempunyai jumlah lubang 21
Agar
penambahan 14 lubang (kelebihan putaran) tidak selalu dihitung atau
tidak terjadi kekeliruan setiap pergantian bagian yang difreis, maka
jangka diatur sehingga jarak kedua kaki menjadi 14 lubang. Sehingga
setiap pergantian bagian yang difreis, kaki jangka ini diputar sehingga
kedudukan pin selalu tetap pada jarak putaran yang telah ditentukan.
Kepala Lepas (Tail Stock)
Kepala lepas digunakan untuk menyangga benda kerja yang dikerjakan dengan dividing head. Sehingga waktu disayat benda kerja tidak terangkat atau tertekan ke bawah.
Arbor
Pisau pada mesin frais horizontal dipasang
pada arbor yang posisinya diatur dengan pemasangan ring arbornya. Arbor
jenis ini biasanya digunakan untuk mesin frais horisontal saja. Alat
ini ini bentuknya bulat panjang dan sepanjang badannya beralur untuk
pasak. Bagian ujung berbentuk tirus dan ujung lainnya berulir. Poros
freis dilengkapi dengan cincin-cincin (collar) dan terpasang pada badang
poros. Cincin ini berfungsi sebagai pengunci/pengikat pisau freis yang
terpasang diantara cincin-cincin tersebut. U mumnya pisau freis yang
terpasang berbentuk panjang dan ditengahnya berlubang dan beralur untuk
pasak, misalnya Plain Mill Cutter , pisau freis roda gigi, atau yang lainnya.
Stub Adaptor
Bagian ini adalah tempat dudukan (pengikatan) cutter sebelum dipasang pada sarung tirus pada sumbu utama. Dipasang pada mesin freis tegak, Alat ini digunakan untuk memegang pisau freis yang pendek dan berlubang serta beralur misalnya Face Mill Cutter .
Kolet
Kolet adalah alat penjepit pisau freis yang bertangkai tirus/lurus. Bentuk alat ini bermacam-macam, tetapi prinsip kerjanya sama yaitu untuk memegang pisau freis yang berbentuk jari (End Mill Cutter).
Macam-Macam Pisau Frais
Alat
potong yang digunakan pada waktu mengefreis ialah pisau freis. Umumnya
bentuk pisau freis bulat panjang dan disekililingnya bergerigi yang
beralur. Pada lubangnya tedapat alur untuk kedudukan pasak agar pisau
freis tidak ikut berputar. Bahan pisau freis umumnya terbuat dari HSS,
atau Karbida.
Cutter jenis ini dipakai untuk mesin frais horizontal.
Cutter Alur Cutter
Cutter ini dalam satu set terdapat 8 buah. Cutter ini dipakai untuk membuat roda-roda gigi.
Cutter Radius Cekung
Cutter ini dipakai untuk membuat benda kerja yang bentuknya memiliki radius dalam (cekung)
Cutter ini dipakai untuk membuat benda kerja yang bentuknya memiliki radius luar (cembung)
Cutter Alur T
Alat ini hanya digunakan untuk untuk membuat alur berbentuk “T” seperti halnya pada meja mesin frais.
Cutter Ekor Burung
Cutter
ini dipakai untuk membuat alur ekor burung. Cutter ini sudut
kemiringannya terletak pada sudut-sudut istimewa yaitu : 30º, 45º, 60º
Cutter Endmill
Ukuran
cutter ini sangat bervariasi mulai ukuran kecil sampai ukuran besar.
Cutter ini biasanya dipakai untuk membuat alur pasak dan ini hanya dapat
dipasang pada mesin frais vertical.
Kecepatan Potong (Cutting Speed)
Yang
dimaksud dengan kecepatan potong (CS) adalah kemampuan alat potong
menyayat bahan dengan aman menghasilkan tatal dalam satuan panjang
/waktu (m/menit atau feet/menit). Pada gerak putar seperti mesin frais,
kecepatan potong (CS) adalah keliling kali putaran atau π . d . n; di mana π adalah
nilai konstansta 22/7= 3.14; d adalah diameter pisau dalam satuan
milimeter dan n adalah kecepatan putaran pisau dalam satuan
putaran/menit (rpm). Karena nilai kecepatan potong untuk setiap jenis
bahan sudah ditetapkan secara baku (Tabel 6), maka komponen yang bisa
diatur dalam proses penyayatan adalah putaran mesin/pisau. Dengan
demikian rumus untuk menghitung putaran menjadi:
Karena satuan Cs dalam meter/menit sedangkan satuan diameter pisau/benda kerja dalam millimeter, maka rumus menjadi :
Dalam menentukan besarnya kecepatan potong dan putaran mesin, selain dapat dihitung dengan rumus diatas juga dapat dicari pada tabel kecepatan potong pembubutan (lihat tabel) yang hasil pembacaannya mendekati dengan angka hasil perhitungan.
Tabel Kecepatan Potong Untuk Beberapa Jenis Bahan